Hewan Terbaik Pilihan Allah

   
    Hewan qurban adalah hewan yang akan disembelih dan disedeqahkan pada saat idul adha berlangsung. Macam-macam hewan qurban meliputi dari yang terkecil, yaitu kambing, biri-biri sampai yang terbesar seperti sapi, kerbau, keledai dan unta. Hewan-hewan tersebut bisa diperoleh dengan membeli langsung kepada pemiliknya atau bisa juga diambil dari hasil ternak sendiri. 

     Seperti halnya kisah-kisah para pengqurban dahulu kala, yakni keturunan nabi Adam As. Pada masa kenabiannya, nabi Adam As dikarunia banyak keturunan hingga 21 kali kelahiran, dimana yang terakhir lahir sendiri tanpa kembar. Keturunan nabi Adam As adalah manusia pertama yang menghuni bumi yang sangat luas ini. Untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari, mereka diajari bercocok tanam, berburu, memanah dan sebagainya oleh nabi Adam As sendiri. 

     Lambat laun, kehidupan mereka semakin berubah, berubah ke yang lebih baik. Kehidupan yang serba makmur, aman dan tentram. Hasil alam melimpah, layaknya sayur-sayuran, buah-buahan, ternak, ikan dan lain sebagainya. Semua hasil alam yang melimpah ruah tersebut mereka kuasai. Walaupun begitu, sebelumnya nabi Adam As sudah terlebih dahulu membagi jatah dan bagian masing-masing untuk anaknya. Bagian-bagian yang mereka tekuni dan mereka ahli di dalamnya, seperti habil mendapat bagian berternak, dan qabil berkebun, hal ini tidak luput berdasarkan skill yang mereka punya. 

     Tibalah suatu ketika datang perintah dari Allah SWT kepada nabi Adam As, yang bahwa setiap dari mereka (habil dan qabil) wajib mengorbankan harta terbaiknya demi mengambil kebijakan dan keadilan melalui tingkat keikhlasan qurban dari harta yang mereka miliki. Tanpa memperpanjang waktu lagi, nabi Adam As langsung memerintahkan kepada mereka untuk mempersiapkan segala persiapan yang akan diberikan dan dipersembahkan dihadapan Allah SWT sebagai qurban terbaik mereka. Peristiwa ini terjadi disebabkan qabil tidak mau dijodohkan dengan Liyudza (teman kembaran habil yang dianggap kurang cantik olehnya), karena qabil telah terlanjur cinta kepada iklima, yaitu pasangan kembarannya sedangkan Allah SWT melarang menikah dengan kembarannya. 

     Disaat waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba, merekapun mempersembahkan hartanya masing-masing dan menempatkannya ke puncak gunung. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba ternak persembahan habil habis dilahap api, yang membuktikan bahwa qurban habil diterima dan berhak mempersunting iklima, kembaran qabil. Tentu suasana hati qabil berkecamuk mendapatkan keputusan yang berat tersebut dari ayahnya, nabi Adam AS. Namun apa boleh buat, nasi telah jadi bubur.

     Dari cerita diatas, terdapat pelajaran berharga buat anak cucu nabi Adam AS lainnya, termasuk seluruh penduduk muka bumi ini. Ternyata, qurban yang dipersembahkan qabil berasal dari hasil ladangnya yang sudah tidak bagus kwalitasnya, bahkan bisa dikatakan hasil ladang yang tidal layak makan dan sudah membusuk. Tentu makanan yang seperti ini tidak layak sama sekali untuk diberikan dan dikonsumsi oleh orang-orang. Apalagi dia mempersembahkan harta itu kepada Allah SWT yang telah memberikan rizki yang melimpah kepadanya, sesuatu hal yang tidak patut untuk dicontohkan.
Berbeda dengan habil, yang mempersembahkan ternak terbaiknya, yang paling ia sayangi dan yang paling dia sukai, sehingga orang lainpun sudah tentu menyukainya. Qurban yang seperti inilah yang Allah SWT terima. 

     Berbicara tentang hewan qurban yang habil persembahkan, sebenarnya seperti apa sih Allah SWT mendeskripsikan hewan qurban yang terbaik itu?, simak ulasannya berikut ini: 

1. Warnanya
       Ternyata warna hewan qurban menjadi penilaian tersendiri disisi Allah SWT. Warna yang terbaik itu dimulai dari putih, kuning, kelabu merah, belang-belang hitam dan belang-belang putih.

2. Umurnya
     Kalau seandainya yang diqurbankan Unta, umurnya dipastikan sudah mencapai 5 tahun. Dan kalau seandainya itu sapi, maka umurnya diperkirakan sudah genap 2 tahun.

3. Riwayat Kepunyaan yang Jelas
    Yang dimaksudkan disini adalah, hewan yang hendak diqurbankan bukan hasil pembelian dari pencuri dan sebagainya.

4. Tidak Menawar Harga
    Disini diperlukan klarifikasi, tawar yang tidak diperbolehkan itu seperti apa. Boleh menawar, asalkan tidak menurunkan harkat dan martabat ibadah yang kita laksanakan. Dalam artian, tidak perlu hitung-hitungan kalau seandainya mau pahala lebih dari Allah SWT. Hal ini disesuaikan juga dengan kondisi dan situasi yang dialami dilapangan, harga yang ditetapkan apakah harga normal biasanya, atau malah harga yang dapat mematikan pembeli. Mau tidak mau, penawaran terpaksa dilakukan, sesuatu hal yang terpaksa_dibolehkan dalam agama islam.

5. Ukuran Tubuh
    Tidak dianjurkan menyembelih hewan qurban yang kehidupannya penuh dengan sakit-sakitan apalagi menular. Sehingga hal ini dapat menyebabkan kekurangan pada performa dan bobot berat badan sapi. Sapi yang dianjurkan untuk diqurbankan adalah sapi yang sehat, dan memiliki bobot badan yang berat.

Dari penjelasan diatas, kita bisa menyimpulkan bagaimana hewan terbaik pilihan Allah SWT untuk disembelih. Dilain hal, bagaimana kalau seandainya terdapat kecacatan yang disengajakan pada herwan qurban, namun hal ini bermanfaat untuk hewan tersebut. Seperti contohnya : hewan 'dikebiri', untuk menaikkan bobot berat badannya dan bagaimana hukumnya dijadikan sebagai hewan sembelihan......silahkan simak penjelasannya di artikel saya yang berjudul "Syarat-Syarat Hewan Qurban" atau boleh juga klik link berikut ini http://fkhunsyiahhariini.blogspot.co.id/2017/08/syarat-syarat-hewan-qurban.html

Comments

Popular Posts