Penyakit Jantung Hewan


Foto. Kuliah Ilmu Penyakit Dalam Hewan Besar (IPDHB)

     Cardiovaskular merupakan salah satu sistem dari tubuh yang menjalankan kehidupan suatu makhluk hidup setelah beberapa saat sistem fertilisasi berhasil dibentuk, bahkan ketika sistem lainnya belum terbentuk sama sekali. Cardio mempunyai makna jantung, sedangkan vaskular adalah pembuluh darah. Jadi, Cardiovaskular adalah salah satu sistem tubuh yang menjalankan tugasnya dalam mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Katanya, dan hal ini telah dibuktikan secara nyata oleh para ahli jantung yang bahwa, sistem cardiovaskular sifatnya otonom. Maksud dari otonom, sistem cardiovaskular tidak membutuhkan sistem tubuh lainnya dalam menjalankan tugas. Sebagai pembuktian, ketika seekor hewan ataupun manusia tertidur lelap, jantung mereka tetap berdenyut dan aliran darah terus mengalir. Kenapa jantung bisa berdetak, padahal otak masih dalam keadaan istirahat, secara ilmiah para pakar menyebutnya bersifat otonom. Namun, sesungguhnya di balik ini semua ada sesuatu zat yang agung, yang menggerakkan itu semua, yakni Allah SWT.
     
     Berbicara tentang sistem, sudah pasti terlibat beberapa organ yang merupakan penyusun dari sistem. Sistem Cardiovaskular terdiri dari Jantung dan Pembuluh darah, 2 organ ini berperan penting dalam melaksanakan tugasnya untuk melalukan darah ke semua sistem lainnya di dalam tubuh. Sistem cardio yang normal, dapat diukur dalam bentuk denyut jantung dan tekanan darah di pembuluh darah dengan menggunakan alat stetoskop. 

     Sistem Cardiovaskular pada hewan tidak ubahnya yang dimiliki oleh manusia. Hanya saja, yang berbeda adalah bentuk dan arah aliran darah. Pada primata, darah dialirkan oleh jantung mengarah ke atas dan bawah, sedangkan pada hewan berkaki empat aliran darah mengarah menuju depan dan belakang. 

     Untuk mengidentifikasi kelainan dan penyakit pada sistem Cardiovaskular, diperlukan ketelitian dan kejelian yang tinggi. Banyak dokter hewan maupun dokter umum yang masih kurang memahami secara konkrit dalam memeriksa dan mendiagnosa penyakit dalam hewan, khususnya pada hewan besar. Adapun cara menentukan dan mendiagnosa suatu penyakit dalam hewan besar adalah dengan cara melihat 3 komponen utama yang harus dipahami secara betul-betul,  yakni :

1. Organ yang rusak
2. Organ yang berpengaruh
3. Organ yang dampak

     Dalam segi melihat suatu penyakit, mulailah dari melihat sistem organnya terlebih dahulu. Lalu, cek organ-organ apa saja yang mengalami kerusakan, organ yang berpengaruh dan organ yang dampak. Seorang dokter hewan mumpuni, mereka akan mengobati organ yang rusak terlebih dahulu, baru setelahnya menangani organ yang berpengaruh dan organ yang dampak.  Indikator pemeriksaan organ adalah kinerja organ. Organ yang fungsinya telah berkurang diistilahkan dengan menurun, normal dan istilah meningkat untuk organ dengan fungsi yang bertambah. 

    Congenital Abnormalitis merupakan salah satu contoh penyakit hewan bawaan sejak lahir. Kelainan ini terjadi semenjak seekor bayi hewan, atau manusia berada di dalam kandungan. Dimana jantung tidak sanggup memisahkan antara peredaran darah venous dan arteriol, sehingga menyebabkan pencampuran darah di antara keduanya. Manusia yang mengalami penyakit ini, ditandai dengan tubuh berwarna biru akibat pantulan warna darah dari pembuluh venous.  Beberapa kelainan dan penyakit jantung pada hewan adalah sebagai berikut :.....
(Lanjut Baca : http://fkhunsyiahhariini.blogspot.co.id/2017/09/penyakit-jantung-hewan-2.html)

Silahkan meninggalkan komentar, tanggapan, dan kritik terhadap isi bacaan... dan yang salah mohon diberi saran untuk perbaikan. Terimakasih...  


(Rangkuman Kuliah dengan Dosen FKH, Unsyiah _ Dr. drh. T. Fadrial Karmil, M.Si)

Comments

  1. Thanks bg
    Usefull
    Soalnya tadi timing nya gak pas buat belajar sebabyak itu, jadi ga konsen dan ga nyatet
    Heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, sama2 dek... tunggu jha lanjutannya..plus nama2 penyakitnya di postingan berikutnya...semoga bermanfaat

      Delete

Post a Comment

Popular Posts